Seminar Pendidikan “Inclusion, For Every Child, Every Right” yang diselenggarakan Departemen PAUD UM pada Rabu (5/2) di Gedung A20 Universitas Negeri Malang menghadirkan pemaparan menarik dari Bapak Dr. Pramono, S.Pd, M.Or selaku Ketua Departemen PAUD UM. Bapak Pramono memberikan materi dan pengalaman langsung tentang kiat-kiat efektif dalam mengoptimalkan perkembangan motorik anak berkebutuhan khusus (ABK) melalui pendekatan multilateral dan permainan.

Pada saat penyampaian materi, Bapak Pramono menjelaskan bahwa “Konsep dasar dari program latihan bagi anak berkebutuhan khusus adalah multilateral dan permainan. Oleh karena itu berbagai kegiatan ‘Aktivitas Gerak’  harus diajarkan agar anak memiliki kemampuan fisik secara menyeluruh. Aspek latihan yang perlu dikembangkan pada ABK adalah terutama keterampilan gerak dasar, yang benar dengan kemampuan fisik dasar yang baik”, jelas Bapak Pramono.

Kemudian Bapak Pramono juga menjelaskan tentang komponen gerak dasar. Beliau menekankan bahwa pentingnya pendekatan multilateral dalam pelatihan fisik bagi ABK.  Berbagai aktivitas gerak dasar seperti jalan, merangkak, lompat, memanjat, dan aktivitas non-lokomotor seperti memutar, peregangan, mendorong, dan menarik, harus diajarkan secara menyeluruh.  Hal ini bertujuan untuk membangun kemampuan fisik dasar yang baik dan keterampilan gerak yang benar.

Selain itu, untuk meningkatkan kekuatan otot, Bapak Pramono menyarankan beberapa latihan yang disesuaikan dengan kemampuan ABK, seperti mengangkat beban ringan menggunakan alat universal, latihan isometrik, dan memanjat tali atau jala.  Namun, beliau mengingatkan pentingnya menghindari beban yang terlalu berat untuk mencegah peningkatan tekanan pada bola mata. Dalam meningkatkan kemampuan kardiovaskuler, Bapak Pramono menyarankan beberapa aktivitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan khusus masing-masing anak, seperti lari di tempat, bersepeda statis, menggunakan mesin dayung, dan lari jarak pendek.

Tidak hanya itu saja, Bapak Pramono menjelaskan pentingnya integrasi permainan dalam proses pembelajaran. Permainan motorik, yang dirancang khusus untuk ABK, dapat menjadi media yang efektif dan menyenangkan untuk mengembangkan kemampuan motorik mereka.  Beliau menekankan pentingnya merancang kegiatan gerak dasar baik secara individual maupun kelompok,  menyesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan setiap anak.

Peserta seminar tampak semangat dan antusias mengikuti paparan materi dari Bapak Pramono dan berpartisipasi aktif dalam sesi tanya jawab.  Pemberian materi pada kegiatan seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi para peserta seminar, pendidik, dan orang tua dalam mendukung perkembangan optimal ABK.  Dengan pendekatan yang tepat dan inklusif, setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensinya. Dalam hal ini  Departemen PAUD UM juga mendukung tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 yaitu pendidikan berkualitas.

Pewarta : FAM-Humas Departemen PAUD