Kolase adalah kegiatan yang melibatkan penggabungan potongan kertas untuk membuat karya seni. Beberapa manfaat kolase untuk anak yaitu melatih motorik halus, melatih koordinasi mata dan tangan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan konsentrasi dan kesabaran, serta melatih kemampuan mengenal warna dan bentuk. Keterampilan motorik halus membutuhkan konsentrasi, koordinasi, ketepatan, dan kecepatan antara gerakan tangan dan mata. Jika sejak dini anak mampu mengkoordinasikan motorik halusnya dengan baik, maka perkembangan selanjutnya akan berlangsung dengan baik.

Hal ini menarik perhatian mahasiswa Departemen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas Negeri Malang (UM) yaitu Farine Nadya Khoirunisa yang telah berhasil mengungkap pengaruh positif pembelajaran kolase terhadap perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun. Dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kolase Terhadap Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun di PAUD Terpadu Siti Hajar”, Farine menemukan bahwa metode pembelajaran kolase memberikan dampak signifikan pada peningkatan kemampuan motorik halus anak.

Hasil penelitian Farine telah sukses dipresentasikan dihadapan dosen penguji yaitu Bapak Drs. Usep Kustiawan, M.Sn serta dihadapan dosen pembimbing yaitu Bapak Dr. Pramono, S.Pd. M.Or dan Ibu Munaisra Tri Tirtaningsih, S.Pd. M.Pd pada hari Rabu (7/8)           di Gedung D6 Fakultas Ilmu Pendidikan ruang 410 Universitas Negeri Malang. Tujuan Farine melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kolase terhadap motorik halus anak usia 5-6 tahun di PAUD Terpadu Siti Hajar. Farine menjelaskan hasil penelitiannya dengan penuh percaya diri dan sangat baik.

Pada proses presentasi penelitiannya, Farine menjelaskan bahwa “Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi dunia pendidikan anak usia dini, khususnya dalam pemilihan metode pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan motorik halus anak.  Pembelajaran kolase, yang melibatkan aktivitas kreatif seperti menggunting, menempel, dan merangkai, terbukti mampu merangsang perkembangan motorik halus anak secara optimal”, jelas Farine.

Dengan demikian, diharapkan melalui penelitian Farine dapat dijadikan inspirasi dan motivasi bagi pendidik Anak Usia Dini maupun bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan program pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan bagi anak. Dalam hal ini Departemen PAUD UM juga mendukung tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) ke- 4 yaitu pendidikan berkualitas.

Pewarta: FAM – Humas Departemen PAUD