Kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru untuk menyelesaikan masalah, dapat berupa barang, ide, gagasan, strategi, model, atau apapun yang bermanfaat dan bernilai bagi diri sendiri dan orang lain. Pendidikan anak usia dini memegang peran krusial dalam membentuk karakter dan kemampuan belajar anak. Guru di sekolah memiliki peran yang penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan anak usia dini. Kreativitas guru dalam pembelajaran juga sangat berpengaruh terhadap pemahaman anak usia dini, semakin guru kreatif dalam menyampaikan materi, maka semakin mudah pula anak memahami pelajaran.

Hal ini menarik perhatian Nur Umaiyin Zuhroida, merupakan mahasiswa Departemen PAUD Universitas Negeri Malang yang melakukan penelitian dengan judul “Kreativitas Guru dalam Mengembangkan Media Pembelajaran di Kelas B RA Al-Abror Pandansili”. Tujuan penelitian Nur Umaiyin adalah untuk menggambarkan kreativitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran terhadap anak usia dini di kelas B RA Al-Abror Pandansili. Penelitian Nur Umaiyin mengkaji berbagai aspek kreativitas guru, mulai dari proses perencanaan, pembuatan, hingga implementasi media pembelajaran di kelas.

Hasil penelitian Nur Umaiyin telah sukses dipresentasikan di hadapan dosen penguji yaitu Bapak Dr. H. Ahmad Samawi, M.Hum serta dihadapan dosen pembimbing 1 dan 2 yaitu Bapak Drs. Tomas Iriyanto, S.Pd. M.Pd dan Bapak Drs. I Wayan Sutama, M.Pd pada hari Jumat (9/8) di Gedung D6 ruang 401 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Nur Umaiyin memaparkan hasil penelitiannya dengan baik dan penuh percaya diri.

Nur Umaiyin menjelaskan hasil penelitiannya bahwa “Guru kreatif dalam memanfaatkan media pembelajaran akan menunjukkan empat aspek kreativitas yaitu aspek originality, aspek fleksibility, aspek fluency, dan aspek elaboration”, jelas Nur Umaiyin. Contoh media pembelajaran kreatif yang dikembangkan pada RA Al-Abror yaitu yang pertama pada aspek originality terdapat kegiatan membuat karya bintang dari kertas lipat dan stik eskrim, kegiatan melompat mendekati gambar, dan kegiatan prakarya membuat pohonku. Selanjutnya dari aspek fleksibility terdapat kegiatan media pembelajaran tentang telepon jadul dari gelas bekas, media pembelajaran dari tepung dan air, serta pembelajaran dari kardus untuk tv.

Kemudian media ketiga pada aspek fluency yaitu terdapat pembelajaran sharing bersama temen sejawat dan menghitung menggunakan korek api kayu. Aspek terakhir yaitu aspek elaboration terdapat media pembelajaran dengan gambar tema anggota tubuh dan media LCD Proyektor untuk kegiatan anak belajar. Nur Umaiyin menyimpulkan tidak semua guru di RA Al-Abror Pandansili memenuhi empat aspek kreativitas dalam mengembangkan media pembelajaran. Akan tetapi guru di RA Al-Abror Pandansili terus berusaha mengasah kreativitasnya dalam mengembangkan media pembelajaran, dan terdapat satu guru yang hampir memenuhi empat aspek kreativitas tersebut. Hal ini dibuktikan, guru tersebut mampu menjadi acuan untuk guru yang lainnya dalam mengembangkan kreativitasnya, antusias dalam memanfaatkan media pembelajaran yang telah dibuatnya.

Dengan demikian, penelitian Nur Umaiyin diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pendidik anak usia dini serta lembaga pendidikan PAUD lainnya untuk terus berinovasi mengembangkan media pembelajaran yang kreatif dan efektif. Selain itu, diharapkan juga tetap berupaya meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Indonesia. Dalam hal ini Departemen PAUD UM juga mendukung tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) ke- 4 yaitu pendidikan berkualitas.

Pewarta: FAM – Humas Departemen PAUD