Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. Perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia dini sangat penting. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak usia dini adalah investasi jangka panjang dalam kesehatan dan perkembangan mereka. Kebiasaan baik yang dibentuk sejak dini akan terbawa hingga dewasa dan membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang sehat dan produktif.

Kampung Rongsok, yang dikenal dengan aktivitas daur ulang sampahnya, menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam menjaga kesehatan anak-anak usia 4-5 tahun.  Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Reski Wiji Rahayu salah seorang mahasiswa Departemen PAUD Universitas Negeri Malang mengkaji implementasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di wilayah ini. Penelitian Reski telah sukses dipaparkan pada hari Jumat (9/8) di Gedung D6 ruang 401 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Reski mempresentasikan hasil penelitiannya dengan baik dihadapan dosen penguji yaitu Bapak Dr. H. Ahmad Samawi, M.Hum serta dihadapan dosen pembimbing 1 dan 2 yaitu Bapak Dr. Pramono, S.Pd. M.Or dan Ibu Munaisra Tri Tirtaningsih, S.Pd. M.Pd.

Hasil penelitian Reski menunjukkan adanya upaya yang signifikan dalam menerapkan PHBS di tengah lingkungan yang mungkin dianggap kurang ideal.  Meskipun dikelilingi oleh limbah daur ulang, anak-anak di Kampung Rongsok menunjukkan tingkat kepatuhan terhadap praktik PHBS yang cukup baik.  Penelitian ini menganalisis berbagai faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan implementasi PHBS, termasuk peran keluarga, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan dan meningkatkan praktik PHBS di Kampung Rongsok.  Beberapa kendala yang ditemukan meliputi keterbatasan akses terhadap fasilitas sanitasi yang memadai dan edukasi kesehatan yang masih perlu ditingkatkan.

Reski juga menjelaskan bahwa “Menggunakan media gambar dan video membuat anak lebih mudah dalam memahami untuk mengimplementasikan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Reski menyimpulkan penelitian ini menyoroti pentingnya komitmen dan kerja sama semua pihak dalam menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak-anak, bahkan di tengah lingkungan yang penuh tantangan.  Kampung Rongsok menjadi contoh inspiratif, bagaimana upaya kolektif dapat menghasilkan dampak positif bagi kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak”, jelas Reski.  

Dengan demikian, hasil penelitian Reski diharapkan dapat dijadikan inspirasi bagi pendidik anak usia dini maupun orang tua dalam memberikan kebiasaan baik perilaku hidup bersih dan sehat untuk anak usia dini. Selain itu, hasil penelitian Reski dapat memberikan rekomendasi kebijakan dan program yang lebih efektif dalam mempromosikan PHBS di daerah-daerah dengan kondisi lingkungan yang serupa. Dalam hal ini Departemen PAUD UM juga mendukung tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3 yaitu kehidupan sehat dan sejahtera, serta SDGs ke- 4 yaitu pendidikan berkualitas.

Pewarta: FAM – Humas Departemen PAUD