MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) hari ini menjadi saksi perpaduan antara dunia pendidikan dan kebudayaan dalam Reuni Akbar Universitas Negeri Malang UM.  Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Mengusung tema “Berjumpa, Bercerita, Bernostalgia”, acara ini semakin spesial dengan kedatangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP. Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tampil memukau dengan dua penampilan tari tradisional, yaitu Tari Maheswara Swatantra Anjuk Ladang dan Tari Sorote Lintang.

Tarian pertama, Maheswara Swatantra Anjuk Ladang, merupakan karya tari khas Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Tarian ini disajikan sebagai penghormatan dan sambutan kepada tamu kehormatan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP., yang turut hadir dalam acara tersebut.

Tari Maheswara Swatantra Anjuk Ladang mengisahkan tentang kegembiraan, kebanggaan, serta rasa syukur masyarakat Nganjuk pada masa lalu. Setiap gerakan dalam tarian ini menggambarkan semangat masyarakat Jawa Timur yang dinamis dan penuh dengan makna.

Tidak berhenti di situ, mahasiswa PAUD juga mempersembahkan Tari Sorote Lintang diacara Reuni Akbar ini Tari Sorote Lintang salah satu tarian tradisional yang juga berasal dari Jawa Timur. Tarian ini tidak sekadar menampilkan keindahan fisik, melainkan menggali lebih dalam ke dalam esensi kecantikan jiwa seorang perempuan.

Berakar dari filosofi Jawa, Tari Sorote Lintang menggambarkan perempuan sebagai sosok yang memiliki daya tarik abadi yang bersumber dari kekayaan jiwanya. Kecantikan jiwa ini tercermin dari integritas, ketulusan, keikhlasan, dan kebijaksanaan yang dimilikinya. Perempuan dalam Sorote Lintang digambarkan sebagai sosok yang tak mudah terpengaruh oleh luaran, namun tetap kokoh dengan nilai-nilai yang dianutnya.

Setiap gerakan dalam tarian ini mencerminkan pesona tersebut. Gerakan tangan yang lembut, langkah kaki yang mantap, hingga ekspresi wajah yang tulus semuanya menjadi simbol keanggunan dan kekuatan karakter perempuan Jawa Timur.

Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP., dalam sambutannya, menyatakan rasa kagum dan apresiasinya kepada mahasiswa PAUD UM. “Tarian ini bukan hanya memperlihatkan keindahan budaya, tetapi juga mengajarkan kita tentang pentingnya melestarikan tradisi dan sejarah bangsa,” tuturnya.

Acara Reuni Akbar dengan tema “Berjumpa, Bercerita, Bernostalgia” sendiri menjadi ajang yang sangat berarti bagi seluruh komunitas Fakultas Ilmu Pendidikan UM. Selain sebagai wadah reuni, acara ini juga menjadi platform untuk berbagi cerita, pengalaman, serta membangkitkan kembali kenangan-kenangan indah di masa lalu.

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UM, Dr. Ahmad Yusuf Sobri, S.Sos, M.Pd mengungkapkan rasa bangganya atas kreativitas dan dedikasi mahasiswa dalam acara tersebut. “Hari ini, kita bukan hanya berjumpa dan bernostalgia, tetapi juga menjadi saksi bagaimana pendidikan dan kebudayaan bisa berjalan seiring, saling melengkapi,” ujarnya.

Acara Reuni Akbar FIP UM berlangsung dalam suasana penuh keakraban dan nostalgia. Diharapkan melalui tema “Berjumpa, Bercerita, Bernostalgia”, para alumni, dosen, dan mahasiswa dapat terus menjalin silaturahmi dan berkolaborasi demi kemajuan dunia pendidikan dan kebudayaan di Indonesia..

Bagi yang membutuhkan tarian tradisional untuk memeriahkan kegiatan, bisa menghubungi Departemen PAUD.