Permainan sirkuit tidak hanya dapat bermanfaat untuk mengasah kemampuan motorik kasar anak usia dini tetapi juga merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk membantu anak menjadi lebih resilien. Permainan dapat membantu anak untuk mengembangkan sejumlah keterampilan yang penting untuk meningkatkan resiliensi, seperti keterampilan sosial, coping skils, dan self-esteem.
Atas dasar hal tersebut, maka mahasiswa Departemen PAUD Universitas Negeri Malang yang bernama Annisa Mamlu’atus Sa’adah merasa tertarik melakukan penelitian dan pengembangan yang bertujuan untuk menstimulasi kemampuan resiliensi fisik, resiliensi psikologis, dan resiliensi sosial anak. Penelitian yang dilakukan oleh Annisa ini berjudul “Pengembangan Permainan Sirkuit ‘NISSADVENTURE’ untuk Menstimulasi Kemampuan Resiliensi Anak Usia 4-6 tahun”.
Dalam presentasinya, Annisa dengan percaya diri menjelaskan bahwa permainan sirkuit “NISSADVENTURE” merupakan sebuah permainan sirkuit yang terdiri dari 6 pos atau aktivitas dan dapat dimainkan oleh anak – anak usia 4-5 tahun. kemudian Annisa juga menjelaskan pada nama NISSADVENTURE sendiri merupakan akronim dari Ninja Warrior to Stimulate Resilience in Early Childhood Adventure.
Dengan demikian, diharapkan melalui penelitian dan pengembangan media pembelajaran berupa permainan sirkuit “NISSADVENTURE” ini anak – anak dapat belajar sambil bermain dan tidak hanya mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia dini saja tetapi juga untuk menstimulasi kemampuan resiliensi pada anak. Selain itu, permainan ini sangat layak digunakan sebagai salah satu media pembelajaran bagi guru dan orang tua dalam menstimulasi kemampuan resiliensi anak usia 4-5 tahun yang mencakup aspek keefektifan, keamanan, kemenarikan dan kemudahan.
Pewarta: FAM – Humas Departemen PAUD